WUSH…kurang lebih seperti itulah suara pesawat terbang yang melintasi pekarangan rumah Ku. Kami bersama teman-teman sempat terperanjat mendegar suaranya yang terasa begitu dekat. Setelah pesawat itu perlahan menghilang, kami jadi teringat masa kecil kami jika ada pesawat melintas. Kalau zaman dulu, ada pesawat yang melintas seperti itu anak-anak kecil akan keluar dari rumahnya lalu berlari mengejar pesawat tersebut sambil berteriak, “Pesawat, minta uang!”, hahaha.
Sobat, kalian pernah ngalamin hal serupa juga enggak kayak aku sama teman-teman..? Memang ya ada-ada saja tingkah laku anak-anak pada zaman dulu.
Tapi, entah semuanya berawal dari mana hampir semua anak kecil waktu dulu pernah mengalami hal serupa. Anak-anak kecil dengan semangatnya berlarian dengan melambaikan tangannya dan berteriak-teriak meminta uang.
Kalau dibilang konyol sih memang konyol, mana mungkin mereka yang di dalam pesawat mendengar teriakan anak-anak tersebut. Jangankan mendengarkan suaranya, membuka jendela pesawat saja tidak bisa, hehe.
Ada keseruan tersendiri saat kita melakukannya dan membuat kita tersenyum geli ketika mengingatnya. Namun, hingga saat ini, aku enggak pernah tahu siapa yang memulai “ritual” seperti itu.
Cuman, tradisi meminta uang sama pesawat ini sudah jarang sekali ditemukan.
Tak ada lagi anak-anak kecil yang berlarian untuk mengejar pesawat sambil berteriak meminta uang.
Mungkin pemikiran anak kecil sekarang jauh lebih modern dibandingkan anak-anak zaman dulu ya, dan mereka sudah banyak yang berpikir bahwa itu adalah suatu hal yang tidak nyata atau bahkan konyol.
Bagaiamana pun modernnya zaman saat ini, AKU sangat merindukan keunikan-keunikan serta kekonyolan yang dilakukan zaman dulu.
Ayo mana suaranya yang rindu akan kenangan zaman dulu? Hehe.
Semoga sobat kalian tetap menyimpannya dalam memori ingatan ya karena suatu saat hal seperti ini nanti bisa menjadi bahan untuk diceritakan kepada anak cucu kita.
Hati-hati ya, karena saking rindunya sama zaman dulu, pas ada pesawat lewat kalian spontan berlari dan berteriak, “Pesawat, minta uang!”