This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday 5 September 2014

PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN SYARAT PERIKLANAN

PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN SYARAT PERIKLANAN

A.Definisi Periklanan
Definisi tentang iklan dan periklanan dapat kita temui di hampir semua kepustakaan iklan, periklanan dan pemasaran. Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media dan dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagaian atau seluruh masyarakat. Dari definisi diatas, jelas terlihata adanya empat unsur yang menentukan atau membentuk iklan, yaitu :
1. Pemrakarsa
2. Pesan
3. Media
4. Masyarakat
Penjabaran definisi diatas ternyata sejalan dengan Model Komunikasi SMCR dan Lasswell yang unsur-unsurnya adalah :
 

Dengan demikian jelas, bahwa iklan merupakan pula suatu komunikasi. Ia melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya. Dengan demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen > Iklan > Media > Khalayak > Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa, periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.

B. Tujuan Periklanan
Pada dasarnya tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsanga atau mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Secara umum tujuan periklanan adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan
Melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupuin perusahaan pasar.
2. Memposisikan
Melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing.
3. Mendorong prospek untuk mencoba
Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan.
4. Mendukung terjadinya penjualan
Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk membeli produk
5. Membina loyalitas
Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada dipasar.
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui khalayak melalui iklan
7. Meningkatkan citra
Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan.
C. Fungsi dan Peran Periklanan
1. Sumber Informasi
Dengan iklan, dapat membantu masyarakat unruk memilih altenatif produk yang lebih baik atau yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Artinya iklan dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada yang lainnya, baik tentang produknya, distribusi atau tempat pembeliannya atau informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat.
2. Kegiatan Ekonomi
Periklanan mendorong pertumbuhan perekonomian karena produsen didorong utnuk tetap memproduksi dan memperdagangkan produk untuk melengkapi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
3. Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu tercipatanya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada akhirnya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
4. Sumber Dana Media
Periklanan merupakan salah satu sumber dana media yang menunjang media untuk tetap eksis. Munculnya banyak media membuat persaingan semakin ketat.
5. Identitas produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen. Ada perusahaan yang dalam iklannya memnonjolkan perusahaanya
6. Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.

Akan tetapi, selain berperan positif, berbagai pandangan negative tentang iklan bermunculan, diantaranya adalah :
1. Iklan dianggap merusak tata bahasa yang berlaku
2. Iklan dianggap dapat mendorong orang menjadi matrealistis
3. Iklan dianggap dapat mendorong orang membeli barang yang tidak diinginkan
4. Iklan dianggap terlalu berlebihan
5. Iklan dianggap menciptakan suatu stereotip

D.Periklanan dan Unsur Promosi
Perikalanan (advertising) adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang bersifat komersil dan non personal dengan tujuan untuk menimbulkan kegiatan tertentu yang akan memeberi keuntungan bagi pemasangnya yang berupa peningkatan image atau penjualan suatu produk. Ada beberapa cirri yang digunakan dalam periklanan yaitu :
a. Mengkomunikasikan tema
Periklanan mengkomunikasikan pesan penjualan tentang sutu produk dengan suatu tema teertentu pada khalayak
b. Bersifat jangka panjang
Periklanan memiliki dampak yang tidak langsung dan dilakukan dalam konteks upaya promosi
c. Membangun citra
Periklanan ditujukan untuk membentuk citra baik terhadap manfaat suatu produk yang ditawarkan
d. Membedakan diri
Setiap iklan pasti berusaha menunjukan identitas produk dan produsennya secara tegas, sehbingga terlihat perbedaan da keunggulannya dibandungkan dengan produk pesaing
e. Memberi nilai
Iklan memberi nilai “anggapan” terhadap produk atau jasa yang ditawarkan sehingga akan muncul persepsi teretentu dalam diri konsumen terhadap produk tersebut.


E. Komponen-komponen Perencanaan Periklanan
Perencanaan periklanan harus sejalan dengan perencanaan marketing (marketing Planning) :
1. Tujuan Periklanan
a) Harus sejalan dengan tujuan pemasaran atau dengan kata lain tujuan periklanan hanya bisa ditetapkan jika tujuan pemasaran suatu produk telah ditransformasikan kedalam tujuan promosi.
b) Dalam tujuan periklanan harus menjabarkan berapa % tingkat awareness (sadar kenal/ tanggapan) yang diharapkan terhadap target audience
c) Dalam tujuan promosi biasanya dinyatakan berapa banyak orang yang diharapkan tahu tentang promosi yang disampaikan dan pada tingkatan yang bagaimana.
d) Selanjutnya ditetapkan berapa banyak yang harus menjadi tanggung jawab periklanan dan berapa banyak dari unsure-unsure promosi lainnya.
e) Bila senadainya aktivitas unsure-unsure promosi lainnya dianggap tidak diperlukan dengan sendirinya target audience tersebut harus menjadi tanggung jawab sepenuhnya periklanan
f) Langkah berikutnya adalah menentukan tingkat tanggapan yang bagaimana yang diharapkan sehingga khalayak sasaran bersedia membeli produk yang diiklankan.
2. Strategi Periklanan
Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi :
a. Siapa khalayak sasaran perikalanan
b. Bagaimana membuat khalayak sasaran periklanan tersebut tahu tentang iklan produk kita sehingga tercapai yang dinyatakan oleh tujuan periklanan.
3. Program
Dinyatakan dalam bentuk penjabaran strategi peiklanan yang dikaitkan dengan unsure waktu
4. Anggaran
Dinyatakan dalam bentuk rincian atas kebutuhan untuk kegiatan-kegiatan periklanan


F. SYARAT IKLAN YANG BAIK
1. Iklan yang Baik Menurut Teori AIDCA
Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang bagus. Menurut Kasali (1995: 83:86) iklan yang bagus paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemen-elemen:
1. Attention (perhatian)
2. Interest (minat)
3. Desire (kebutuhan)
4. Conviction (keinginan)
5. Action (tindakan)
Dalam elemen Attention, iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu, iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak, atau suara-suara khusus.
Untuk elemen Interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca, mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan. Selain itu, iklan juga harus memiliki komponen Desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut.
Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen Conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. Akhirnya, elemen Action berusaha membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, bunakan, dan lain-lain.
Namun demikian, dalam era yang serba over comunication iklan ini, penulis iklan harus cukup hati-hati. Banyak kalangan yang merasa alergi melihat iklan. Salah satu di antaranya karena iklan tersebut membosankan atau terlalu terkesan memaksa, seperti iklan berikut.
Disisi lain kita juga perlu memperhatikan rencana strategi pemasaran secara umum. Tentu saja target iklan untuk produk baru, akan sangat berbeda dengan iklan untuk produk yang sudah lama melekat dalam benak konsumen.
Begitu juga golongan target audience atau calon konsumen dan ciri fungsi produk dari iklan -- mempengaruhi pemakaian kata-kata yang akan dipakai. Bahasa yang dipakai untuk iklan yang target audience-nya anak-anak tentu berbeda dengan iklan yang target audience-nya orang dewasa laki-laki .Bahasa yang dipakai untuk iklan rokok tentu berbeda dengan iklan yang dipakai untuk iklan obat masuk angin. Untuk iklan obat masuk angin copywriter dapat menggunakan kata "segeralah minum obat X", namun untuk iklan rokok kata-kata itu tidak dapat digunakan. Di sini yang membedakan adalah ciri fungsi iklan. Obat masuk angin dipakai langsung untuk mengobati penyakit yang sering diidap oleh masyarakat. Sementara rokok digunakan konsumen untuk kenikmatan dan gaya hidup.
Oleh karena itu, rumus AIDCA sebagai syarat untuk iklan yang baik, tidak begitu relevan untuk saat ini. Hakim (2006: 49-63), menawarkan rumus iklan baik yang disebut dengan SUPER "A".

2. Iklan Baik: SUPER "A"
Rumus iklan SUPER "A" selain sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang over comunication, juga memperhatikan rencana strategi pemasaran, golongan konsumen, serta ciri fungsi produk. Rumus SUPER "A" merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut ini.
a. Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaaan ini dipahami sebagai "dapat dimengerti sekali lihat". Contohnya Iklan Kit Kat dengan slogannya "ada break ada Kit Kat." Slogan ini dengan mudah masuk dalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah makanan ringan untuk waktu istirahat.
b. Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the top of mind, paling tidak dalam segmentnya.
c. Persuasive (P)
Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya.
Jangan lupa, daya persuasif sebuah iklan harus diarahkan pada brand. Sasarannya adalah konsumen tertarik kepada brand dari sebuah produk. Jangan sampai yang menjadi top of the Mind konsumen adalah iklan, bukan brand itu sendiri.
Jadi, benarlah adanya bahwa brand adalah hero (Hakim: 2006:57), brand adalah panglima (Dewi, 662005).
d. Entertaining (E)
Pernahkah Anda merasa kesal menonton iklan? Ataukah Anda merasa seperti dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu Anda sia-sia untuk melihat iklan? Atau sebaliknya, Anda merasa terhibur ketika melihat sebuah iklan, berdecak melihatnya, dan ingin melihat lagi gambar atau tayangan iklan tersebut?
Dalam era yang sudah over comunication dan juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif. Jangan sampai pesan yang kita sampaikan dalam iklan, menjadi tidak tersampaikan karena konsumen merasa kesal melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi, jika kita menginginkan iklan yang kita buat teringat di benak konsumen.
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati konsumen, namun iklan itu juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen. Sebaliknya, iklan yang baik akan tertanam di benak konsumen. Iklan -iklan tersebut mengandung unsur hiburan.
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan emosi konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan.
e. Relevevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif. Penyampaian iklan tidak harus lugas menunjukkan persuafif agar konsumen segera menggunakan iklan yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus memnggunakan berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain. Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, dengan syarat harus relevan. Iklan yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang kita iklankan.Iklan harus relevan dgn brand, baik brand positioning, maupun brand personality. Eksekusi (produksi) dari iklan harus diperuntukkan untuk brand. Sekali lagi brand adalah hero, brand adalah panglima. Dan, iklan harus relevan dengan brand.
f. Acceptable (A)
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk kompetitor dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat di terima oleh masyarakat. Begitu juga dengan iklan yang menampilkan kekerasan.
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima oleh masyarakat, sesuai dengan nilai budaya setempat. Kode Etik Periklanan dan Undang-undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang memcerminkan kepentingan masyarakat. Janganlah iklan melanggarnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa bagian dari kesepakatan itu yang bersifat grey area, sehingga susah dijadikan pegangan. Untuk itu, berpeganglah pada hati nurani. Kita dianugerahi Tuhan sebuah hati nurani yang mampu menuntun kita untuk menilai apakah iklan yang kita buat, sesuai atau tidak dengan nilai-nilai budaya di masysrakat.
Tentu kita tetap menginginkan iklan yang kita buat menjadi the top of the Mind , sekaligus menjadi pendongkrak penjualan. Untuk itu, iklan yang baik haruslah dapat diterima oleh masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA :
Muwarni, E.(2004). Dasar-dasar Periklanan. Jakarta : Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Moestopo Beragama.


Sunday 31 August 2014

hai-anak-anak-pesantren-cuma-kalian-yang-paham-hal-hal-ini


 
Apa yang terlintas di kepalamu ketika mendengar kata “pesantren” atau “sekolah berasrama”? Jadwal ketat, banyak aturan, guru galak — mungkin itu cuma beberapa dari ribuan selentingan yang pernah kamu dengar. Tapi tahu nggak? Di balik segala selentingan itu, sekolah di pesantren juga akan memberikanmu bunga rampai pengalaman berharga. Banyak dari pengalaman ini yang nggak akan terpikirkan — apalagi dirasakan — oleh mereka di sekolah reguler.

Dalam artikel ini, Hipwee bakal “memuntahkan” segala cerita soal suka-duka anak pesantren dan sekolah berasrama. Nggak cuma buat alumni boarding school aja, lho. Kamu yang notabene pergi ke sekolah “biasa” pun bisa menikmatinya…



1.Pas Baru Datang di Hari Pertama, Kamu Excited Banget!!

Gak ada lagi deh yang bakal nyuruh kamu bersih-bersih rumah atau ngomelin kamu pas telat pulang sekolah. Gak ada juga yang namanya rebutan remote TV sama adik atau kakak, atau terpaksa keluar rumah buat beliin Ibuk titipannya di toko sebelah rumah. Pokoknya, kamu bebas dari segala drama di rumah, atau aturan yang diberlakukan orang tua. Yang ada di pikiranmu? Ya cuma satu:

Aku bebaaaaaaaas!! \(^o^)/




2. Tapi Beberapa Jam Kemudian…

Ketika seluruh barang milikmu sudah ditaruh Ibu di lemari, dan ketika kamu sudah dipertemukan dengan wali kamarmu (biasanya sih kakak kelas atau ustadz/ustadzah), keluargamu pun pamit buat balik ke rumah.

Tiba-tiba kamu merasakan sesak di dadamu. Adegan berikutnya: kamu melambai-lambaikan tangan ke mobil yang membawa orangtuamu, padahal mobilnya sudah tidak terlihat lagi.

Lalu kamu sadar kamu sendiri.

Sebatang kara.

SENDIRI.

HAHA.





3. Keesokan Harinya, Bantal Kamu Basah…Karena Air Mata
Bantal nangis
Bantal nangis via rlv.zcache.ca

Kamu masih belum move on juga dari rumah. Kamu teringat makanan favoritmu, kasurmu, koleksi Gundammu, acara tivi favoritmu, dan semua hal yang terpaksa kamu tinggalkan di rumah.





4. Tapi di Depan Guru dan Teman-Teman, Kamu Bakal Pasang Sikap!
Biarpun aku jauh dari orantua, aku enggak terpuruk!!
Biarpun aku jauh dari orangtua, aku enggak terpuruk!! via dianpelangi.com

“Tadi malem di kamar ini ada yang nangis gitu…itu kamu, ya?”
“Ah, nggak kok! Tadi malem aku tidurnya cepet, kali…”
Biarpun nangis semalaman, kamu harus jaga image sebagai anak yang kuat. Malu dong, udah gede masih nangis!!

#SIKAP





5. Yaahh…Walaupun 3 Jam Kemudian, Pertahananmu Jebol Juga Sih
Huuu sediihh
Huuu sediihh via www.boyolalipos.com

Pada akhirnya jiwamu memang serapuh remah-remah rempeyek.





6. Pas Bangun di Pagi Berikutnya, Kamu Berharap Yang Membangunkanmu Adalah Ibunda
Ibuuuu!!!
Ibuuuu!!! via www.tribunnews.com

Biasanya, kamu kesal kalau disuruh bangun pagi oleh Ibu. Pas kamu di pesantren, semuanya berubah!





7. Eh, Yang Bangunin Kamu Malah Ini:
Yang bangunin malah kayak gini...
Yang bangunin malah kayak gini… via www.kaskus.co.id

Kamu cuma bisa teriak dalam hati: “DOSA APA AKU SELAMA INI??!!”

Itu di dalam hati. Di mulutmu, kamu harus senyum sambil bilang:

“Sobahul khair, Ustadz!!!”
Catatan: “sobahul khair” = “selamat pagi”





8. Pas Kamu Ngeliat Jam, Ternyata Masih Jam….
Masih jam 3 pagi..
Masih jam 3 pagi.. via www.ghosthuntingtheories.com

WTF. Tapi, kamu tetap harus bangun buat sholat tahajud.

10. Setelah Tahajud, Kamu Gak Boleh Tidur Lagi Karena Harus Tadarus Sampai Waktu Sholat Subuh
Ayo tadarusan, biar nambah pahala
Ayo tadarusan, biar nambah pahala via www.flickr.com

Lagi-lagi kamu cuma bisa teriak dalam hati: “DOSA APA AKU SELAMA INI!!”







11. Setelah Sholat Subuh, Perjuanganmu Pun Dimulai…Dari Kamar Mandi!!
Antri ya!! jangan pake nyerobot!!
Antri ya!! jangan pake nyerobot!! via vitabath.wordpress.com

Antriannya panjang banget. Bayangin aja, satu lantai cuma ada 10 bilik kamar mandi. Padahal jumlah muridnya ada berapa di satu lantai?

Mau gak mau, kamu harus nge-take kamar mandi dari malam sebelumnya. Gimana caranya? Naruh gayungmu di depan pintu kamar mandi! ^.^





12. Begitu Selesai Belajar di Sekolah, Kamu Malah Disuruh Hapalan Sampai Maghrib
Udah boleh balik ke asrama belum?
Udah boleh balik ke asrama belum? via flikkenni.blogspot.com

Hapalan surat, hapalan hadits, hapalan kosakata bahasa arab, hapalan kata mutiara, pokoknya hapalan-hapalan yang susah masuk otak gitu deh….dan itu harus kamu lakukan setiap hari.

Tapi kalo nama-nama anak yang cakep di asrama sebelah sih, hapal semuanya.

13. Kalau Berani Kabur Dari Jadwal? Bakal Kena Hukum!!
Ampun Paakkk!!
Ampun Paakkk!! via hiburan.kompasiana.com

Kalau kamu punya nyali, kamu bisa aja mangkir dari jadwal yang udah ditentukan. Tapi siap-siap aja sama konsekuensinya kalau ketahuan.





14. Perjuangan Kamu Berikutnya Adalah… Merelakan Handphonemu “Dititipkan”
Dilarang membawa handphone ke asrama!!
Dilarang membawa handphone ke asrama!! via hackersphere007.blogspot.com

Dalam rangka mencerdaskan para santri-santrinya, pesantren kamu menerapkan kebijakan untuk tidak boleh membawa handphone dengan alasan agar para santrinya lebih konsentrasi dalam belajar. Kalau sudah terlanjur bawa? Silahkan dititipkan kepada guru asrama tercinta.





15. Dan Komikmu
Ini gak boleh!! Belajar!!
Ini gak boleh!! Belajar!! via www.citymanga.com

Gak boleh, nanti malah baca komik bukannya belajar.





16. Dan Majalahmu
Gak boleh dibawa masuk asrama!!
Gak boleh dibawa masuk asrama!! via avianazz.wordpress.com

Ini juga gak boleh, karena banyak gambar yang mengumbar aurat



17. Dan……….Lhoo…Kok Jadi Semuanya?
Laptopnya serahin juga ya?!
Laptopnya serahin juga ya?! via www.theverge.com

Celana skinny (Disita karena karena ketat!), mie instan (Biar gak kebanyakan MSG), uang saku yang melebihi jumlah maksimum (Biar gak kecurian), iPod (Biar makin konsen belajar!!), Laptop (Gak perlu bawa!! Di sekolah ada komputer!!) Semuanya terpaksa kamu serahkan ke ustadz, ustadzah, wali kamar, atau guru asramamu. Dan kamu cuma bisa pasrah melihat barang-barang itu dibawa oleh mereka.

Rasanya pengen banget teriak: “KOSONGKAN SAJA KOPER SAYA!! KOSONGKAN!!”





18. Untuk Pertama Kalinya Dalam Hidupmu, Kamu Merasakan Yang Namanya Antri di Wartel
Mau nelfon??
Mau nelfon?? via kartuas.telkomsel.com

Kalau biasanya kamu berkomunikasi menggunakan handphone, kamu malah harus repot-repot antri di wartel asrama kalau mau ngomong sama orang tua. Itu pun juga dibatasin waktunya sama penjaga wartel asrama, biar semua anak bisa dapat giliran.





19. Di Awal Tahun Ajaran, Perawatan Wajib Untuk Rambutmu Adalah Shampo, Kondisioner, Masker Rambut, Dan…..
Perawatan wajib anak pesantren
Perawatan wajib anak pesantren via obatkuturambut.com

Punya Peditox itu ibarat sholat 5 waktu, berdosa kalau gak dilakukan. Kalau bolong sholat dosanya adalah masuk neraka, gak punya Peditox dosanya adalah kutuan.





20. Di Pesantren, Kamu Harus Berjuang Untuk Menghadapi Seniormu
Gue lebih ganteng dari lo!! Jangan macem-macem sama gue!!
Gue lebih ganteng dari lo!! Jangan macem-macem sama gue!! via www.indonesianfilmcenter.com

Senior kamu gak pernah ngegencet adik kelas sih, tapi kelakuan ngeselin mereka adalah mereka suka ngejahilin kamu, nyuruh-nyuruh kamu buat beliin atau ngelakuin sesuatu, atau nyinyirin kamu di depan mukamu. Eh, ini sama aja ngegencet ding, hehehehe…





21. Kamu Juga Dapat “Hiburan” Berupa Cerita Horor Dari Seniormu.
Nanti malam saya datang ke kamarmu
Nanti malam saya datang ke kamarmu via fewinfo.blogspot.com

Senior: “Dulu di asrama ini, ada yang mati gantung diri karena dihamilin pacarnya!”
Kamu: (Dengan muka ketakutan) “Be… beneran Kak? Gantung diri dimana?”
Senior: “Iyalah beneran, ngapain gue ngibul?! Di kamar 301, eh itu kamar elo ya?”
Alhasil, kamu pun jadi gak bisa tidur semalaman. Sedangkan senior kamu? Hanya ngeloyor pergi dengan wajah penuh kemenangan tanpa dosa.

*Baca ayat kursiy biar gak diganggu setan.*





22. Tapi Gak Jarang Juga, Kamu Malah Kakak-Adekkan Dengan Seniormu.
Kami kakak adek ketemu gede, terus bikin girlband
Kami kakak adek ketemu gede, setelah lulus langsung bikin girlband via ussiy01.blogspot.com

Memang sih, seniormu nyebelin. Tapi, gak jarang juga kamu jadi punya kakak ketemu gede pas di pesantren.





23. Tinggal di Pesantren Membuat Kamu Punya Prinsip Hidup “One for All, All for One” Kayak The Three Musketeers, Terutama Dalam Hal…
a. Paket Makanan
Dalam sehari langsung habis
Dalam sehari langsung habis via www.hampergifts.co.uk

Kamu mendapatkan kiriman makanan satu kardus penuh dan itu harus dibagikan ke teman-teman satu lantai kamu. Iya, satu lantai bukan satu kamar. Sebenernya sih enggak pa-pa kalau enggak kamu bagi ke teman kamu, tapi ya gak enak aja. Alhasil, kiriman makanan yang awalnya buat cadangan cemilan kamu satu bulan jadi bakal habis dalam waktu satu jam.

b. Penyakit
Aku sakit, nanti kalian ketularan
Aku sakit, nanti kalian ketularan via suara.com

Satu hari teman kamu sakit flu, 5 hari kemudian hampir satu lantai terkena flu. termasuk kamu. Tinggal di asrama bikin kamu gampang tertular penyakit, karena selalu tinggal bersama selama 24 jam. Jadi kalau ada satu yang sakit, bakal kena sakit semuanya.

Penyakit gak menular pun entah kenapa juga “bakal jadi penyakit menular”. Contoh: Teman kamu ada yang harus operasi gigi karena gigi gerahamnya tumbuh gak bener. Beberapa hari kemudian, ada teman kamu — paling gak 2 sampai 3 orang — yang mengalami hal sama. Aneh tapi nyata. Intinya, murid-murid asrama selalu berbagi, baik dalam hal kebaikan maupun keburukan.





24. Bagi Kamu, Keluar 5 Langkah dari Gerbang Pesantren Adalah Kebebasan Tiada Tara.

Walau cuma ke fotokopian atau mesin ATM yang letaknya di depan gerbang masuk pesantren, kamu udah seneng banget bisa lepas dari aturan asrama. Kalau bisa memilih, kamu lebih milih buat tinggal di tempat fotokopian atau ATM aja deh daripada tinggal di asrama.





25. Anak di Sekolah Reguler Excited Ketemu Temannya di Pagi Hari, Hal Ini Gak Berlaku Buat Kamu

Karena selalu ketemuan selama 24 jam dengan teman-temanmu, kamu bosan melihat muka mereka. Alhasil, pagi hari bukan kamu sambut dengan menyapa teman-temanmu tapi dumelan berupa “Elu lagi, elu lagi!” dengan ekspresi bosan.

#YAWN





26. Entah Kenapa, Kamu Selalu Tidur Di Dalam Kelas…
Tidur yuk!!
Tidur yuk!! via cairudin.blogspot.com

Tiap hari, pasti bakal adaaaa aja saat dimana kamu terlalu ngantuk buat merhatiin pelajaran.

Ah, Allah-ku, apakah ini karena hambamu selalu sholat tahajud tiap hari? *merenung*


27. Gak Cuma Itu Aja, Kamu Juga Bosan Sama Menu Makanan di Dapur.
Bener nih, kamu gak mau makan?
Bener nih, kamu gak mau makan? via desimasterchefindonesia.wordpress.com

Makanannya sendiri sebenarnya enak-enak aja. Tapi karena dimasaknya berulang-ulang dan bertahun-tahun selama hidup kamu di asrama, akhirnya kamu bosen juga. Apalagi, makananmu juga selalu harus habis (kalau kamu nggak mau dihukum). Sumpah, kayaknya satu-satunya cara biar kamu gak bosan sama makanan di pesantren adalah direktur pesantrenmu harus ngerekrut Farah Quinn atau Chef Arnold




27. Akhirnya, Kamu Pun Terpaksa Harus Nyelundupin Makanan…
Ayam goreng dari surga
Ayam goreng dari surga via ayamgorengkremesmasgeong.wordpress.com

Kalau anak-anak di sekolah reguler bakal nyelundupin hal-hal seperti rokok, lintingan ganja, atau bir, kamu dan teman-temanmu bakal sangat bahagia kalau bisa nyelundupin….

AYAM GORENG.



28. Emang Kok, Setelah Sekian Lama Tinggal di Pesantren, Kamu Bakal Punya Skill Layaknya Macgyver.
Kreatif kayak Macgyver
Kreatif kayak Macgyver via www.tuxboard.com

Sebagian besar hiburan kamu adalah barang-barang yang dilarang masuk asrama. Alhasil, kamu harus pintar-pintar menyelundupkannya ke asrama kamu. Di awal semester mungkin kamu sering ketahuan, tapi di semester berikutnya, kamu udah jadi ahli kayak penyelundup beneran.

Sayangnya, kamu tetap nggak bisa nyelundupin pacar.





29. Akhirnya Kamu Tahu Cara Biar Tetap Bisa Bawa HP di Asrama…
HP-mu nggak bakal pernah disita lagi!
HP-mu nggak bakal pernah disita lagi! via ptcindonesia.com

Contoh: Mengecoh guru asrama biar bebas bawa handphone. Bawa aja 2 handphone! Yang satu kamu titipkan, dan yang satu kamu simpen





30. Dan Kamu Tahu Cara Masak Mie Pakai Setrika
Masak mie pakai setrika
Masak mie pakai setrika via bramandityo.kedaiko.de

Kalau mau masak mie instan tapi terlalu malas untuk masak ke dapur, pakai aja setrika panas yang dibalik. Tinggal taruh panci yang sudah diisi air di atasnya, terus masak mie kayak biasa.

Skill di atas adalah hal tak ternilai, dan belum tentu kamu dapatkan kalau kamu masuk ke sekolah reguler.





31. Selama di Pesantren, Kisah Cintamu Tidak Akan Pernah Direstui…Oleh Gurumu
Kisah cintaku seperti romeo dan juliet... hiks
Kisah cintaku seperti romeo dan juliet… hiks via www.scienceofrelationships.com

Pacaran itu hukumnya haram di mata ustadz atau guru asrama kamu. Ini karena pacaran bisa berujung pada perzinaan. Alhasil, pihak pesantren pun membuat aturan yang melarang kalian pacaran. Kalian terpaksa menjalani hubungan cinta yang terlarang dengan resiko disuruh putus, orangtua kamu dipanggil, atau paling parah, dinikahin.

Kalau hukumannya harus nikah sih mending lanjutin aja pacarannya.

Mau cari pacar di luar pesantren? Silahkan aja, tapi yakin bakalan dapet? Buat ke warung depan gerbang aja kamu harus pakai surat izin!







32. Akhirnya, Kamu Pun Pacaran Lewat Surat
Surat cinta
Surat cinta via www.moreloveletters.com

Ceritanya, kamu punya pacar yang satu pesantren sama kamu. Karena kalian kebetulan nggak megang handphone, cara komunikasimu dengan dia pun menyerupai cara pacaran ibu dan ayah kalian. Kalian saling kirim surat.

Untuk mengirimnya pun penuh perjuangan! Kamu harus diem-diem menaruh surat itu di suatu tempat rahasia sebelum diambil sama pacarmu. Atau, kamu akan diam-diam memberinya saat ketemu dia di kegiatan dimana santri cewek-cowok bisa kebetulan bercampur. Romantis, ya. Hahaha.





33. Tinggal Di Pesantren, Baju-Baju Kamu Jadi Punya Nama
Bajuku bernama
Bajuku bernama via domesticgoddesque.com

Bukan, bukan karena kamu sayang dengan baju kamu. Ini biar bajumu gak ketuker aja sama punya teman pas di tempat laundry. Bajumu ditulisi nama dengan menggunakan spidol atau sulaman, dan ini bikin kamu malu setengah mati kalau sampai ada orang yang melihat.





34. Pas Dikunjungi Orangtua, Kamu Bahagia Banget


Karena bisa melepas rasa rindu. Dan pastinya kamu bakal dibawain oleh-oleh sama mereka.





35. Dan Pas Lagi di Rumah, Kamu Ogah Buat Balik Lagi


Udah betah di rumaaahhh!!!! Nggak mau balik ke penjara suci lagi! (Iyuuwwh….penjara suci…)





36. Kamu Sering Banget Disangka Bakal Jadi Teroris Setelah Masuk Pesantren
Dikira teroris
Dikira teroris via jafrianews.files.wordpress.com

Sejak kejadian bom Bali tahun 2002, nama pesantren menjadi tercoreng karena sebagian pelakunya mengatasnamakan dirinya sebagai lulusan pesantren. Gara-gara ini, banyak orang khawatir kamu langsung jadi teroris begitu begitu kamu lulus.

Teman: (Dengan muka sumringah) “Apa kabar bro? Di SMA mana sekarang?”
Kamu: “Gue? Di Al-Madani.”
Teman: (Mukanya langsung asem)
Kamu: “Kenape lo, muka lo kok jadi gak enak gitu?”
Teman: “E..elo gak akan ngerakit bom kan? Lo gak akan nge-bom kan?”
Kamu: (Cuma bisa bengong, karena selama ini kerjaanmu cuma nyelundupin ayam goreng dan bikin mie pakai setrika)




37. Sering Juga, Orang Menganggap Kamu Anak Super Alim
Biar anak pesantren tapi tetep gaul dong!!
Biar anak pesantren tapi tetep gaul dong!! via www.kapanlagi.com

Suatu hari di bulan puasa…
Kamu: “Wiihh, udah banyak film baru nih!! Nonton yuk, mumpung gue belum balik ke pondok!!”
Temen: “Beneran lo mau nonton? Gue kira elo mau i’tikaf biar dapat lailatul qadar.”
Dengan kurikulum agama yang lebih padat dan kegiatan ibadah yang seabrek, orang mengira kamu jadi anak alim begitu di pesantren. Kerjaannya cuma ngaji, nggak mau salaman sama lawan jenis, dan zuhud, alias meninggalkan segala kesenangan duniawi. Padahal, kamu juga masih suka nongkrong sama teman-teman kamu. Kamu pun masih punya jiwa muda yang suka coba-coba.





35. Orang Akan Dengan Polosnya Terkejut Waktu Tahu Kamu Masih Belajar IPA, Bahasa Indonesia, dan Matematika.
Untuk SMP *dan* MTs. Perhatiin tuh...
Untuk SMP *dan* MTs. Perhatiin tuh… via mahmudmath.blogspot.com

Temen: “Oh…lo juga belajar Matematika di pesantren? Kirain fokus belajar agama, gitu”
Kamu (dalam hati): “Ya iyalah gue belajar Trigonometri! Lo kira gue anak playgroup??”


36. Terlepas Dari Suka Dukanya, Kamu Tetep Bersyukur Pernah Hidup Sebagai Santri.
Temanku keluargaku
Temanku keluargaku via postinganbiasa.blogspot.com

Menjadi santri adalah pelajaran berharga. Kebebasan menggunakan HP, pacaran, atau keluar asrama tak akan sebanding dengan segala cerita yang telah kamu rajut selama di ma’had sana.

Setelah beberapa tahun ditempa, kamu tak hanya berkembang menjadi pribadi yang dewasa. Kamu pun menjadi lebih menghargai makna kebersamaan. Teman-teman yang kamu temui di pesantren bukan lagi cuma ‘teman’. Mereka adalah keluarga: pengganti ayah, ibu, dan sanak saudara yang begitu jauh di rumahmu sana.

Pesantren atau sekolah berasrama akan selalu jadi bagian dirimu. Setelah lulus sekalipun, kamu tidak akan pernah melupakannya. Kamu akan selalu menanti masa dimana kamu bisa kembali. Ketika memikirkan teman-temanmu yang dulu, kamu selalu ingin bersama-sama lagi.



Sekolah dimanapun pasti punya suka-dukanya tersendiri. Tapi setelah membaca artikel ini, tahu ‘kan apa aja pengalaman hidup yang belum tentu bisa kamu dapatkan di sekolah reguler? Akhirul kalam…wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh!