Sunday 1 December 2013

PENTING NYA MEMPUNYAI SANAD GURU



Berkata Imam Syafii : Orang yang belajar ilmu
tanpa sanadz guru bagaikan orang yang
mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat
padanya ular berbisa dan ia tak tahu. (Faidhul
Qadir juz 1 hal 433).

Berkata pula Imam Ats-Tsauri : Sanadz adalah
senjata orang mukmin, maka bila kau tak punya
senjata maka dengan apa kau akan berperang..??

Berkata pula Imam Ibnul Mubarak : Pelajar ilmu
yang tak punya sanadz bagaikan penaik atap
namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah
muliakan ummat ini dengan sanadz.
(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).

Sebagai kata, sanadz bermakna lereng bukit atau sesuatu yang dibuat sandaran. Adapun makna
sanad sebagai istilah adalah rentetan mata rantai matan (redaksi suatu informasi/pengetahuan/ilmu)
yang terdiri dari beberapa orang yang
meriwayatkan yang bersambung-sambung.
Pengertian terminologis ini umumnya dimaksudkan
dalam disiplin ilmu hadits dan Qiro'at. Keduanya,
hadits dan qira’at, menghubungkan rawi (orang
yang meriwayatkan) bagil ilmu hadits dan qari
(pembaca Al-Qur’an) bagi ilmu qiroo’at, yang
berhulu pada Rosulillah SAW.

Sanad adalah silsilah atau mata rantai yang
menyambungkan dan menghubungkan sesuatu
yang terkait dan bertumpu kepada sesuatu yang
lain. Dalam kacamata tasawwuf, sanad keilmuan, amalan dzikir dan ketarekatan adalah
bersambungnya ikatan bathin kepada guru-guru
dan mursyid.

Jadi, dalam sanadz ini, terkandung aspek
muwashalah (hubungan dan ketersambungan) satu pihak dengan pihak yang lain, akibat adanya
tahammul wa al-ada’ (mengambil dan memberi).

Sistem sanad merupakan salah satu mekanisme
pencarian ilmu dan pengetahuan yang sempurna. Karena setiap pengetahuan yang dipindahkan itu dapat dipertanggungjawabkan otensitas dan
keabsahannya melalui rantaian periwayatan setiap perawi.

Ketelitian ini dapat dilihat dari kaidah
ulama hadits dengan hanya mengambil hadits dari perawi yang tsiqah (dapat dipercaya). Begitu juga dengan kaidah disiplin ilmu qira’at.

Disiplin ilmu sanadz dianggap sebagai sesuatu
yang sangat penting dalam menjamin keshahihan ilmu yang disampaikan sehingga dianggap sebagai
bagian masalah kepentingan agama.

Al-Imam Ibnu
Sirin (110 H/728 M) mengungkapkan :
“Sesungguhnya ilmu ini (ilmu sanad) termasuk
urusan agama. Oleh karena itu, perhatikanlah dari siapa kamu mengambil ajaran agama kamu”.

Begitupun dengan Imam Abdullah bin Al-Mubarak
(181 H/797 M), yang menyatakan urgensi ilmu
sanad ini dalam ungkapannya :
“Rangkaian sanad itu merupakan bagian agama
Kalu bukan karena menjaga sanad, pasti siapapun
akan dapat semaunya mengatakan apa saja yang
dia ingin katakan”.

Ibnu Al-Mubarak juga berkata, “Pelajaran ilmu yang tak punya sanad bagaikan menaiki atap tanpa punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan umat ini dengan sanadz..

Bahkan Imam As-Syafi’I mengingatkan, “Orang
yang belajar ilmu tanpa sanadz guru bagaikan
orang yang mengumpulkan kayu bakar di kegelapan
malam. Ia membawa kayu bakar yang diikatnya
padahal terdapat padanya ular berbisa dan ia tak
tahu.


Berkata Ulama ahlu Alhaqiqoh :Barang siapa tidak mempunyai guru,Maka Gurunya adalah Syaithon

Maksudnya :jika belajar agama tanpa pembimbing akan diberi pendapat2 sesat/salah dari syetan kepada orang tersebut dibungkus dengan pandangan yg menipu bahwa pendapat(yg sesat/salah) dirinyalah yg benar

Buku,internet dan social media,FP Ini adalah hanya sebatas pemberi wawasan tidak memberi pemahaman .

Maka dari itu Janganlah diri merasa puas,bangga membaca ratusan buku,media,internet jika tanpa bimbingan dari seorang guru penyambug lidah Rosulullah ,Lantas kita brani berfatwa,memvonis salah,sesat dll

0 komentar:

Post a Comment