Saturday 24 October 2015

Aku Ingin Menangis Malam Ini

Aku ingin menangis malam ini Di bahu sunyi yang diam memelukku Dibelai angin yang datang berhembus sesekali Setelah lelah aku hanyut dalam tawaku Aku ingin menangis malam ini Setelah sekian lama kupikir telah kering air mataku Saat kuucap selamat tinggal kepada sapu tangan tuaku Yang kulempar jauh bersama seluruh kecengenganku Teriakku: Akulah manusia tegar! Hidup adalah indah, maka aku tersenyum Hidup adalah lelucon, maka aku tertawa Jika hidup adalah derita, maka aku tak sudi menangis! Maka aku tertawa sepuasku Bersenang-senang menikmati hidup dalam bijakku Tapi biarkan aku menangis malam ini Di keramaian siangku ada rindu pada hening. Sunyi malamku yang lama tak tersentuh Bilur-bilur tadabbur Rindu belai angin malamku setelah tawa Sekian lama membuai jiwa? Maka biarkan malam ini aku menangis Karena ternyata air mata tak pernah kering Buat membasuh debu dalam kalbu? Aku ingin menangis malam ini Karena ternyata manusia terlalu sombong tuk menangis Bahkan untuk dosa yang membukit hari demi hari. Padahal manusia terlahir menangis… Lalu untuk apa air mata tercipta, bukankah tak hanya bahagia yang ada di dunia? Aku ingin menangis malam ini Di bahu sunyi Dibelai angin
Kupang 24 Oktober 2015