Saturday 29 March 2014

Bait Pertama (Tercantum di Lauh Mahfudz)



Entah apa lagi yang bisa di ungkapkan ..

Suasana pagi ini Elok nian di pelupuk mata, begitu indah ketika bias mentari

Memecah keheningan Udara.

Rona merah cahayanya menyulap Langit timur menjadi pemandangan alami bagi para pecinta seni.

Tetesan embun masih terasa dingin.. Mengalir di dedaunan..

Pun cahaya lampu depan teras masih terang benderang. Kicauan burung menambah keindahan suasana .

Amat berbeda dengan hiruk pikuk kesibukan kota .

Desa ini tak begitu kecil,dan tak begitu besar pula. Lembah hijau yang membentang luas masih dapat dinikmati.

Saat matahari mulai meninggi, seketika suasana berganti. Para petani tengah menikmati hidangan sang istri. Pisang goreng dan segelas kopi....

Sementara di belakang, terdengar suara ramai... Anak-anak beranjak mandi.tak kalah, pekerja kantoran pun sibuk membenahi dasi,menggosok sepatu,dan menikmati sarapan pagi...



Sejak Adzan subuh berkumandang ziva selalu menyempatkan sholat berjama’ah bersama keluarga...

Hal seperti ini telah rutin dilakukan sejak ia berusia 12 tahun...

Pagi itu memang tak begitu menyibukan baginya, sehingga ia tertidur kembali.

tak terasa cahaya mentari menyelisik dari bilik gorden yang tak tertutup sempurna.

Membentuk secarik garis di keramik kamarnya...

“Mbak bangun mbak, Udah siang nih...

Sofi, adiknya yang masih sekolah itu berusaha membangunkan kakaknya,

Sambil membuka gorden jeldela di kamar itu. Suara itu begitu mengusik baginya... Di tambah lagi cahaya mentari yang kini menyorot wajah ayu itu...

Nmun sama sekali tak membuatnya beranjak dari tempat tidurnya..

Tak lama kemudian terdengar suara dering Hp di dekat telinganya...

Kali ini cukup untuk sedikit membuatnya emosi tingkat kepala keluarga..

Ziva membuka mata dan mengusap kedua matanya..

''Woy bangun Woy'' begitulah isi pesan singkat yang tertulis ketika iya membacanya, Ziva tak membalas pesan itu...


''Nduk, Hari ini kamu ga ngajar..? teriakan ibunda zifa terdengar dari dapur yang berjarak kira-kira 10 meter dari kamar ziva..

Suara itu berpadu dengan suara benturan-benturan kecil yang di timbulkan oleh piring,gelas dan sendok.

beliau tengah mencuci piring...

Ziva tak menjawabnya ..Namun Ziva bergegas menuju dapur

sang bunda mengira bahwa Ziva tak mendengarnya

''Nduuuk, Zivaaaaa'' bunda kembali berteriak , Khawatir anaknya terlambat pergi mengajar..

''Hari ini saya libur buuuk''

Ziva Menjawab dengan lemah lembut....



To be Continued..

0 komentar:

Post a Comment